siang lamun
di siang terik ini aku melamunkanmu
kusandarkan badanku pada papan toko yang tertutup ini
dik, udara seakan gemerlapan di atas jalanan, di trotoar, di alum alun ini.
dik, biasanya kau akan lewat di dahi kabupaten ini, di siang terik seperti sekarang
dik, ada rasa-rasa haru bertaburan di dada pemuda ini
dik, kini tak lagi kita bisa bersapa senyum di jalanan
dik, tak lagi kini aku berharap jumpa kau di pagi hari, ketika aku berangkat pagi
dik, kini tak lagi aku berharap jumpa kau di jalan pulang
dik, masa-masa kita di jalanan sudah berakhir
dik, kini tak ada lagi masa bersapa hati di jalanan
dik, di dada pemuda ini ada rasa kecewa menyengat hati
dik, dengan acara apa kita ganti masa kemarin ini
dik, dan masih banyak lagi yang ingin kuungkap
tapi sepertinya hati ini tak lagi mampu
dik, keadaan sudah berganti
dik, suasana berganti
=== 4.10.05.1979
jodohkah
dik,
ketika aku berangan dan melamunkanmu
ah, dari utara kau lewat perlahan
ya ila, dasar jodoh
kau berbaju putih berbawah hitam
ah, terharu hati ini
dik,
baru saja aku melamunkanmu
dan kau datang
ah, sepertinya hati ini sudah terasa
tadi aku mau lewat perempatan
ah, lewat barat saja
dan
"ah, mas!"
"ah, aku di depan, kau di belakang!"
aku yang bergelut dengan rasa haru hanya bisa bermain kuku
dan stang kupegang tangan kanan
"sampai sini saja, mas!"
"kapan dikau main ke tempatku?' kataku berbisik
"esoklah aku datang!"
ah, dik
terima kasih
=== 4.10.05.1979
Tidak ada komentar:
Posting Komentar