Rabu, 11 November 2020

siang lamun - jodohkah



siang lamun

di siang terik ini aku melamunkanmu

kusandarkan badanku pada papan toko yang tertutup ini

dik, udara seakan gemerlapan di atas jalanan, di trotoar, di alum alun ini.

dik, biasanya kau akan lewat di dahi kabupaten ini, di siang terik seperti sekarang

hujan ke tempatmu - salam untukku - gila tergila-gila

 


hujan ke tempatmu

awan bergayut ketika aku sampai di mukamu

"dinda, aku tak enak jika kita parkir disini

bayangkan, sini, itu bukan terminal!"

tapi kenyataan hujan datang

kita terhambat


hujan reda, bersisa gerimis sore

kita berdua masing bersepeda pulang

sementara gerimis menyiram diri

terpaksa aku duduk di tempatmu

"aku ada malu, dinda!" kataku datar

=== 1.30.04.1979

terlelap - gagal tulis - nada sumbang



terlelap

diri ini telentang lelap

dibuai capai yang menggelayut

sore tak peduli mampu mengusik

dan berlalu dalam diam, tanpa pamit

=== 2.24.04.1979

kudoakan - kau berlalu - khayal percuma - kata basi - kemana arah

kudoakan

flamboyan

kudoakan semoga sejuta kemudahan

menimpamu

dan dijauhkan dari selaksa

kesukaran

=== 3.18.04.1979

berhasillah - penantian - lewat tatapmu


berhasillah
pada minggu ini aku titip harga diriku
seiring doaku yang penuh ketulusan
dari dasar kalbu yang kudus
tercapailah apa yang ingin kau capai
berhasilah apa yang kau usahakan
terlepaslah dari jerat yang menyilang
terperosoklah dikau ke dalam kebahagiaan
aamiin

=== 2.17.04.1979

Sabtu, 31 Oktober 2020

alam malam - parkitkah - hadirku - iri hujan



alam malam
di lingkung hijau padi tergelar
kunang-kunang pijar menebar 
memberi gairah pada malam dingin 
mengisi kegelapan yang dibikin mendung centil 
memercik air di pematang 
berbaur daun berangin gemerisik 
alam pedesaan yang tergugus 
di antara lembah yang terkagumi

===7.17.09.1979

menunggu - dukamu dan doaku - pada sang waktu - yang ini



menunggu
bunga bayang yang terbayang 
aku menantimu digapit sepi
aku menunggumu digamit rindu 
datanglah di ujung siang yang malang 
aku telah melepas perlu menyibak jalan 
menerobos debu menghindari lobang menghadang 
aduh, bunga bayang datanglah 
biar resah ini cepat terbang

===5.22.09.1978

Rabu, 28 Oktober 2020

senja basah - di angan - berdekat



senja basah
di senja yang basah
seperti bajuku yang basah
seperti kawanku yang basah
seperti vespaku yang basah
atau seperti
jalan beraspal
pohon-pohon dan pagar halaman
kendaraan yang berseliweran
dan kulit-kulit yang kedinginan
basah

Selasa, 27 Oktober 2020

mahoni - gua lawa - puspa - bunga langsing





mahoni tepi jalan
pohon mahoni yang di tepi jalan
setiap kali dikebiri oleh tradisi
masak aspal dengan segarnya dahan

jalan raya beraspal di sore yang cerah
sembilan biji mahoni turun bersama berputaran
menghias suasana jalan beraspal makin memikat
mereka menjauh dari induk yang mengandungnya
sekedar ingin tumbuh di tepi seberang jalan
mungkin di bawah petai cina yang bergoyangan
atau di bawah pohon pisang yang berumpunan

ucapan - polah


ucapan 
pagi ini
ada sempat semangat melibat
terimakasih atas ucapanmu
orang yang dekat tak perhatikan aku
tapi kau yang justru disitu
tak acuhkan aku
terimakasih banyak

jangan gundah - iya ya - begitu itu - lesu dan beku



jangan gundah

dua carik kertas berhias kata
yang kemarin kau terima
semoga sudah kau baca
dan tak menambah hatimu menderita
kuharap kau gembira

aku tak pandai berkata-kata
maklum aku bukan pujangga
bila ada kata yang norak
aku mohon maaf sebesarnya
agar dosa-salahku tak beranak pinak

segan - terbang - lewat - suara hujan



segan
semoga denganmu
aku tak tumbuh
bunga-bunga pesona

===7.5.78

percayalah - dunia berganti - basahi hati



percayalah

percayalah 
pada sebuah hal yang nyata
aku memilihmu dari berjuta bermekaran
.
berjalanlah,
aku menantimu di ujung sana
di pintu gerbang yang kurindukan
.

Minggu, 25 Oktober 2020

bersimpang - pudar



bersimpang
di siang bergayut senyum samar
muncul dikau di pintu dusun
aku pulang
kau datang
kita bersimpang silang

kunanti dikau di arena senyum
di tengah olok mereka senasib
munculnya kau bersamaku kompak
disambut senyum dan pandang serempak

aku menyertaimu kala kau hampir sampai
di jalan bersimpang

===4.05.10.78

sarat - kucari - kuantar dikau - lesu - terpaksa


sarat
terlalu sarat pentas ini
untuk memuat manusia
yang berdesakan
terlalu sarat benak ini
untuk memuat kesibukan
yang berdatangan

===7.01.10.78

kau - resah - apa kabar



kau
selangit suka
sejuta pesona
segumpal resah
menantikanmu

===6.30.09.78

resah
beri aku sebaris tulis
seucap kata
penawar gelisah yang menggeliat
biar resah ini sudi mengelupas

===6.30.09.78

Sabtu, 24 Oktober 2020

terimakasih - tak ku sua - sahabat - kamu cakep



terimakasih
aku mendalami perasaanmu
jangan dikau banyak pikir atas diri ini
bagiku tiada salah dan dosa yang hinggap
akibat kata-katamu
itu hanya sangkamu, ilusimu belaka
jangan labuhkan maafmu di diri ini

sekalian - masih biasa - radio lelap



sekalian
engkau yang pernah kulihat
seperti seorang peragawati pamer topi
bukan aku menyombongkan diri
tapi memang kenyataan
begitulah aku lama tak main ke tempatmu
ah kalau begitu
biar anggapan sombong ini hilang
aku ke rumahmu dan tiduran disana
syukur sama kamu

 

===3.3.78

Jumat, 23 Oktober 2020

dikau - secuil

totoendargo - anggrek di changi - singapura

dikau

fajar pagi ada di parasmu
begitu cerah dan bergairah
sepasang embun berkedipan
di bawah lembut bulu matamu
telaga ada pada pandangmu
bagai kabut menyelimut tipis
sejuk di hati ketika menyentuh
berdegupan langkahmu pasti
menunduk

keliru - tak ramah

 


keliru 

pernah sekali peristiwa
kukira kau yang berpangku
di belakang seorang pemuda
yang bermotor roda dua

di senja yang hampir matang
berhias remang mega melintang
aku ingin usil
sekedar ingin merobek ketenanganmu berdua
kukejar dikau dengan dada berdebar

gombel



gombel - # i 
 semilir angin 
 kuncup flamboyan 
 bunga rimbun memagar 
 putih ilalang bergoyang 
 berangguk si kuning alamanda 
=== 

adat - tahun belang - wonosobo



adat manusia 
 
 manusia hanya berbincang pada satu arah, kebahagiaan! 
 banyak manusia terseok tertatih memaksa diri mengejar materi 
 disangkanya materi mutlak kebahagiaan 
 positif, dunia modern adalah dunia materi 

 pastikah mereka bahwa manusia tanpa harta tiada bisa tertawa? 
 bohong! 
 lihatlah! 

jagung menua - permainan rasa



ladang jagung menua 

 ladang-ladang jagung 
 desa ini dan ladangnya 
 karena kering yang kerontang 
 di musim belakang 
 tikus dan wereng perusak 
 tanah tandus, tanaman kurus 
 percuma tiada hasil 

tak terkata - sahabat dekat



tak terkata 
 
    kasih kurenggut 
    jasa kupagut 

 11 januari 1978

 === 

  pada sahabat dekat 

Kamis, 22 Oktober 2020

kukira - suka - belang



kukira

kukira kau akan nampak di jalan
kiranya kau nampak di halaman
ada-ada saja kau

5.22.09.1978
===

ingin - kamu baik

 


ingin


angin yang berhembus di hari pagi
nyanyi ceria bersandang lewat
ikut datang membawa ceria
resah berganti suka
adakah tingkah seirama dia
tertatih hati menyusur harapan
nasib baik tak datang cepat
atau kau sengaja beri aku bentuk duka

Selasa, 20 Oktober 2020

nyata - bercabang




nyata ada

sebentuk wajah nyata muncul
di ambang lamunanku
di antara kekesalan penantian
yang sudah sangat kelewat usai
ungkap sapaku menjadi pengusap rasa canggung
dan sambutnya membawa riang pada dada lelaki muda
jumpa ini pun berakhir
kala kursi-kursi minta ganti penghuni

tok78,-
Rabu, 5 April 1978


===

Senin, 19 Oktober 2020

seabad kartini



seabad kartini
( 21 april 1879 - 21 april 1979 )

dengan langkah tertatih
dalam samar cuaca pengap
dibawanya senyala api
sekerat tongkat
untuk wanita yang gulita
tercekam adat berkarat
wajib yang sarat dan
hak yang melarat

senyum pagi - gersang ide - aku tahu




senyum pagi 
pada dua tiga november tujuh delapan
sebaris gigimu kulihat nyata
lewat ketawa yang kau salamkan padaku
dikau di bawah kegelapan
karena sinar surya pagi kau belakangi
dan terhalang atap becak yang kau naiki

"selamat pagi!", begitu kata batinku
yang kau lihat mungkin hanya senyumku

dan bayangmu kubawa berlari

=== 23.11.1978

Rindu - Awan - Bebal

 



catatan
sejengkal langkah yang sempat terbuang
di bentangan siang yang belum matang
bersama detak waktu yang menyusur laju

===

sejumput tingkah

Bungkanel - Ringan




Bungkanel 

aku datang di dadamu 
ketika senja baru usai
ketika bulan di utara mu terbakar 
ketika dirimu ada penegak tersenyum 

Minggu, 18 Oktober 2020

pantai - harap - buih dan camar



pantai

                            di awal sore aku bertemu

dengan anginmu aku bermain
dengan lautmu aku bercumbu
atas tembok membujur laut
atas gelombang riang berkejar

sepi - harap - lupa pahlawan



sepi

adakah sebuah lagu
duduk menantimu
adakah sepi mengajakmu
main di kolam?

Semarang, 10 Nop 1977

===

dua mahasiswa

 


Dua Mahasiswa

muda yang bersarung kumal
duduk di kursi berkaos oblong
kaki diangkat tekuk dua-duanya
belum mandi
tangan berbuku mulut bergerak
mata menyusuri kata hasil kuliah

kemarau



kemarau 


tadi siang
aku sempat mengumpat
pada kemarau jahat yang menyengat

debu
peluh
bikin daki mendaki
tubuh
baju

lima pemuda


 
Lima Pemuda


di bawah flamboyan dan akasia
yang berjuntaian
di samping pandan lebar
yang bergoyang

kampus ini



kampus ini

gelak!
teriak!
sorak!

 

adakah kata lain untuk siang ini?
percuma langkah yang kuayun