Sabtu, 31 Oktober 2020

menunggu - dukamu dan doaku - pada sang waktu - yang ini



menunggu
bunga bayang yang terbayang 
aku menantimu digapit sepi
aku menunggumu digamit rindu 
datanglah di ujung siang yang malang 
aku telah melepas perlu menyibak jalan 
menerobos debu menghindari lobang menghadang 
aduh, bunga bayang datanglah 
biar resah ini cepat terbang

===5.22.09.1978



dukamu dan doaku
mungkin sore ini kau anggap malang 
karena lewat sepaling mata tampak dikau 
bersandar tiang penyangga di teras memelas 
wajahmu adalah rasa iba yang terungkap 
senyummu adalah senyum rama-rama tak bersayap 

yang aku tahu dan kudengar 
dua badai tajam menimpamu 
dan kini mungkin masih ada topan menggigit 
mengikis isi hati, melanda cerah menuju susah 

aku pernah mengagumimu 
dulu dan kini 
kini dan dulu 
ku doakan 
semoga hidupmu berbahagia 
membawa setiap jenis suka di hari-hari yang kau lalui 
dunia saling berpasangan yang berlawanan 
semoga kau sadar dan tabah akan hal adat tersebut 
aamiin

===5.22.09.1978




pada sang waktu
angin di lembah sunyi 
nyanyi di padang asli 
ikan di laut nan sendu 
rusa di rumput terpagut 
apel diladang terpajang 
telaga di tengah pandang 
nusa di musim semi 
aku yang dibingkai simpati 

waktu, beri aku untuk bersamanya 
ataukah kau tak melepaskan dia 
tengadahkan dia di alam yang baru di injak 
ikutkan dia di arus remaja biar bersamaku

bersamaku

===6.23.09.1978




yang ini
selaksa kelusuhan berlabuh di benak mereka 
aku bersamanya, ada di antara mereka 
"kau lihat seorang gadis cakep, itu?" tanya mu 
"mana?" tanyaku pula  
bersamaan pandanganku ke arah tunjukannya 
dua orang gadis yang sedang berjalan gontai 

oh terkesiap aku dan ku cepat berkata 
"mana, ini yang di sebelah kananku?" 
dan kau pegang lenganku 
"bukan, itu!" tunjuk mu lagi 
"iya, yang ini, yang pegang tanganku!" 
dan
langit siang itu 
begitu menyatu denganku

===7.24.09.1978





Tidak ada komentar:

Posting Komentar