Senin, 19 Oktober 2020

Rindu - Awan - Bebal

 



catatan
sejengkal langkah yang sempat terbuang
di bentangan siang yang belum matang
bersama detak waktu yang menyusur laju

===

sejumput tingkah
sejumput tingkah tercipta
tentang tunas bangsa yang mengepak sayap
menjelajah sekuntum keterampilan
penunjang hidup yang kadang celaka
kemresek kaki mereka di halaman sekolah berbatu
mendengung ucap mereka tercampur
bagai lebah berganti rumah

===

rindu berganti
sekilas senyummu menyapa aku
menunjam di dada lega
sejuta kerinduan berakhir
berganti dengan kerinduan yang lain

===

awan cemberut
panas cukup terik menyapu pesawahan dan dusun
berlatar belakang pegunungan terpancang
sebagian puncak mereka tertutup awan
putih, kelabu, putih kekuningan
dan warna-warna cemberut yang lain
seriti berkelompok berterbangan
capung yang hinggap di lanjaran
bergoyangan tertiup angin

===

bebal
ingin kutulis sepucuk surat untukmu
tapi tak jua kudapati kata yang rapi
sekian tinta kutuang
sekian itu pula kertas kusobek
akhirnya keduanya
kuremas, kubanting
maaf, dinda
===

purbalingga, minggu, 19 november 1978

Tidak ada komentar:

Posting Komentar